Halaman

Kamis, 25 Oktober 2012

TGIF vs TGIW

Thanks God its friday, pasti semua sudah tidak asing dengan istilah ini, terutama mareka yang di hari sabtunya mulai weekend, yah itu berarti gak termasuk gue, karna sabtu gue tetep masuk walaupun cuma setengah hari. Tapi setengah hari juga lumayan tuh. Karna jam 1 pulang, gue nyampe ke terminal bisa jadi jam 3an baru berangkat ke jakarta dan efeknya adalah nyampenya uda mendekati waktu magrib.
Namun gue bukan mau nulis sensitifitas gue akan kalimat ini yang seakan menusuk-nusuk hati dan jiwa gue, namun karena gue ingat kata Manajer produksi di tempat gue saat ini, gue juga gak tau sih dia bilang gitu karna emang murni menasehati kami atau dia juga kesel karna masuk hari sabtu. hehehe

Yah, kata beliau, banyak sekali barang-barang reject di hari-hari tertentu, dan itu berhubungan dengan kalimat ini. Hari apakah itu? Dan kenapa? Karna menurut beliau, dan kata beliau dari hasil penelitian bahwa orang-orang yang bermentalkan seperti ini akan menurut konsentrasi kerjanya di hari-hari tertentu karena telah terbayang akan hari libur yang di depan mata. Hari yang banyak terjadi barang reject adalah hari jumat dan hari senen.
Hari jumat karena orang akan terbayang rencana libur yang akan dilaksanakan, atau ingin segera berisitirahat di rumah, sehingga konsentrasi kerjanya akan menurun. Kemudia adalah hari senen, karena dia terbayang akan liburannya yang panjang, sehingga belum mampu fokus pada target pekerjaan yang akan seharusnya menjadi tanggung jawabnya.
Namun jangan salah, hari optimal orang seperti itu untuk berkerja adalah rabu dan kamis saja. Kenapa begitu? Karena pada hari selasa, ibarat mesin, dia baru warming up. Ini kata dia lho ya hehe...
Kemudian apa itu TGIW?
Ada yang bertanya apa ini gak ketika pertama membaca? TGIW adalah singkatan dari kalimat orang yang fokus dalam berkerja dan bertanggung jawab penuh. Selain itu orang seperti ini adalah orang yang memiliki passion untuk maju, khususnya di karirnya ini.
TGIW adalah singkatan dari Thanks God, I'm Working, kalimat yang menunjukkan bahwa kita sangat bersyukur pada hari apapun kita berkerja dan menjadikan itu bukan hanya sekedar tanggung jawab kepada perusahaan, melainkan juga kepada Tuhan, sama seperti di awal kita mencari kerja, apa niat kita? Nah inilah jawabannya.
Mungkin kalimat ini akan gue khususin pada gue sendiri dan teman-teman seperjuangan yang memiliki jam ataupun hari kerja berbeda dengan orang-orang lain yang masuk senen-jumat jam kantor. Yah apa salahnya untuk bersyukur, dengan hanya mengeluh pun tidak akan merubah kenyataan.
Seperti buka mengenai berpikir positif yang gue baca, "kita tidak bisa merubah kenyataan, namun kita bisa merubah pola pikir kita"
Maknanya apa? Ya silahkan berpikir ...:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar