huh... uda gak berasa tahun 2009 uda mau selesai aja... sekarang uda tagl 29... dan tahun kedua jua berda di Jakarta ini...
Pulang?
sering banget kepikiran gitu untuk ngisi libur semester ini, yah
biarpun gak kayak teman2yang pulang seminggu sekali, pengen juga lah
ngabisin waktu libur di rumah... tapi aku nyadar kok, semua itu masih
agak susah, dan juga aku harus realistis ma keadaan. aku gak boleh
seegois itu....
dan disinilah aku sekarang, mungkin juga bakal terus begini, sampai lebaran tahun depan.... semngat lah putra
Selasa, 29 Desember 2009
Minggu, 29 November 2009
Sajak Persahabatan
Kawan, itukah dirimu
Membuka lembaran kisah lamaku
Melihat takut dan rapuhku
Ketika kejenuhan terukir oleh penaku
Lalu kau termenung sambil mengkhayal tentangku
Kawan, berikan pintaku
Tuk mendoakan setiap langkahku
Ketika kebimbangan terlihat hitam tergores
Kadang apa yang terlihat tak mampu diingat
Maka aku meminta kenanganku terjaga olehmu
Mohon dariku wahai temanku
Doakanlah tuk kebebasanku
Membuka lembaran kisah lamaku
Melihat takut dan rapuhku
Ketika kejenuhan terukir oleh penaku
Lalu kau termenung sambil mengkhayal tentangku
Kawan, berikan pintaku
Tuk mendoakan setiap langkahku
Ketika kebimbangan terlihat hitam tergores
Kadang apa yang terlihat tak mampu diingat
Maka aku meminta kenanganku terjaga olehmu
Mohon dariku wahai temanku
Doakanlah tuk kebebasanku
Renunganku
Sahabat ...
Bukankah seharusnya dunia itu indah?
Tapi mengapa ada air mata disekeliling kita
Adakah yang harus disalahkan adalah manusia
Sedang jalan hidup kita pun telah digariskan olehNya
Sahabat
Tidakkah kau setuju perbedaan itu indah?
Perbedaanlah yang membuat adanya persatuan
Tapi mengapa perbedaan juga dijadikan alasan
Untuk menghancurkan dan mempertahankan
Untuk menyerang ataupun membalas serangan
Kita hidup untuk sementara
Kau yakin itu kan sahabat
Akan tiba hari pembalasan untuk kita
Bukankah kita semua juga mempercayai kebenarannya
Lalu apakah yang salah dengan pemrograman kita?
Hingga kita tidak perduli pada sesama
Sahabat ...
Rindukah akan perdamaian hatimu itu?
Karna aku sangat begitu
Aku merinduka perbedaan menjadi kelebihan
Aku merindukan itu
Sahabat ...
Aku merindukan semua itu
Bukankah seharusnya dunia itu indah?
Tapi mengapa ada air mata disekeliling kita
Adakah yang harus disalahkan adalah manusia
Sedang jalan hidup kita pun telah digariskan olehNya
Sahabat
Tidakkah kau setuju perbedaan itu indah?
Perbedaanlah yang membuat adanya persatuan
Tapi mengapa perbedaan juga dijadikan alasan
Untuk menghancurkan dan mempertahankan
Untuk menyerang ataupun membalas serangan
Kita hidup untuk sementara
Kau yakin itu kan sahabat
Akan tiba hari pembalasan untuk kita
Bukankah kita semua juga mempercayai kebenarannya
Lalu apakah yang salah dengan pemrograman kita?
Hingga kita tidak perduli pada sesama
Sahabat ...
Rindukah akan perdamaian hatimu itu?
Karna aku sangat begitu
Aku merinduka perbedaan menjadi kelebihan
Aku merindukan itu
Sahabat ...
Aku merindukan semua itu
Persuasi Pendidikan
Pendidikan, apa kabarmu kawan
Terdengar di negeri ini kau tengah dikerdilkan
Menyedihkan ...
Begitu miris hidupmu di tengah-tengah nusantara
Tak maukah kau berpaling?
Ikut bersamaku ke negeri seberang
Marilah ikut denganku
Banyak penghargaan yang kan kau dapat nanti
Dengan nama besarmu tuk memanusiakan makhluk itu
Tapi kau tahu, bukan disini
Tiada harapan lagi, melainkan kenestapaan untukmu
Apa lagi yang kau tunggu? Ikutlah denganku
Tiada guna lagi kau bersabar
Tak ada harapan, tak akan ada kemajuan
Ikutlah denganku, ke negeri yang lebih menghargaimu
Pendidikan, kenapa kau diam?
Lekaslah, jangan pedulikan makhluk-makhluk itu
Mereka jua tiada peduli padamu
Lihatlah dirimu ...
Renta, lelah, lemah
Sampai kapan kau kan bertahan?
Pendidikan ...
Ikutlah denganku
Mencari lagi makhluk-makhluk yang peduli
Karna kita tahu,
Bukan disini tempat untukmu mampu berdiri
Terdengar di negeri ini kau tengah dikerdilkan
Menyedihkan ...
Begitu miris hidupmu di tengah-tengah nusantara
Tak maukah kau berpaling?
Ikut bersamaku ke negeri seberang
Marilah ikut denganku
Banyak penghargaan yang kan kau dapat nanti
Dengan nama besarmu tuk memanusiakan makhluk itu
Tapi kau tahu, bukan disini
Tiada harapan lagi, melainkan kenestapaan untukmu
Apa lagi yang kau tunggu? Ikutlah denganku
Tiada guna lagi kau bersabar
Tak ada harapan, tak akan ada kemajuan
Ikutlah denganku, ke negeri yang lebih menghargaimu
Pendidikan, kenapa kau diam?
Lekaslah, jangan pedulikan makhluk-makhluk itu
Mereka jua tiada peduli padamu
Lihatlah dirimu ...
Renta, lelah, lemah
Sampai kapan kau kan bertahan?
Pendidikan ...
Ikutlah denganku
Mencari lagi makhluk-makhluk yang peduli
Karna kita tahu,
Bukan disini tempat untukmu mampu berdiri
Rabu, 25 November 2009
Jadilah... Untukku
Jadilah angin ...
Terbang menerbangkanku
Jauh, dari kehampaan
Bawa ke dambaan
Jadilah angin ...
Sejukkan hasratku tuk kembali
Teduhkan anganku lagi
Biarku tenang
Untukku tak lagi terbayang
Jadilah angin ...
Biarku merenungi hadirmu tiap desahku
Jadilah angin
Untukku bersamamu di setiap kesendirianku
Terbang menerbangkanku
Jauh, dari kehampaan
Bawa ke dambaan
Jadilah angin ...
Sejukkan hasratku tuk kembali
Teduhkan anganku lagi
Biarku tenang
Untukku tak lagi terbayang
Jadilah angin ...
Biarku merenungi hadirmu tiap desahku
Jadilah angin
Untukku bersamamu di setiap kesendirianku
Rabu, 26 Agustus 2009
Liburan on de home
Hahahaha.... sebulan di rumah.... ngitamin kulit dan perbaikan
gizi... seru2an aja, tiap hari maen PS mulu.. tapi lusa ini balik lagi,
menghadapin puasa di jakarta, mudah2an aja kuat ya.. hehehe...
BTW kabar yang lain gimana ya.... kangen bgt deh...
sebulan ini banyak yang dikerjain, dari liat diklat paskib n nebeng jalan2 ke pantai, jalan2 ma Vela (ngabur juga nih,,, soalnya gak ada yang tau. hehehe).. ke ultah Ela ma Teza... seringnya sih ke manggar.... Oa ya, katanya suting Sang Pemimpi udah mulai, tetangga aku juga ada yang ikut... "Selamat Ya Fiq... Ntar traktirannya lancar ya. hehe"
Dan lusa, jumat ni mesti balik lagi, menghadapi hiruk pikuk jakarta yang ngBTin, tapi juga ngangenin.... ketemu My beloved Friends,.... and of course, my N.Es .. hehe..
gakl tau deh ntar bakal kayak gimana ma dia... mudah2an aja aku bisa seikhlas kata2 aku sendiri..
Bismillah... doakan yang terbaik untuk yang terindah yang bisa kudapatkan setelah ini... Amin ya Allah...
Oa ya.. met puasa ya semua..
BTW kabar yang lain gimana ya.... kangen bgt deh...
sebulan ini banyak yang dikerjain, dari liat diklat paskib n nebeng jalan2 ke pantai, jalan2 ma Vela (ngabur juga nih,,, soalnya gak ada yang tau. hehehe).. ke ultah Ela ma Teza... seringnya sih ke manggar.... Oa ya, katanya suting Sang Pemimpi udah mulai, tetangga aku juga ada yang ikut... "Selamat Ya Fiq... Ntar traktirannya lancar ya. hehe"
Dan lusa, jumat ni mesti balik lagi, menghadapi hiruk pikuk jakarta yang ngBTin, tapi juga ngangenin.... ketemu My beloved Friends,.... and of course, my N.Es .. hehe..
gakl tau deh ntar bakal kayak gimana ma dia... mudah2an aja aku bisa seikhlas kata2 aku sendiri..
Bismillah... doakan yang terbaik untuk yang terindah yang bisa kudapatkan setelah ini... Amin ya Allah...
Oa ya.. met puasa ya semua..
Minggu, 31 Mei 2009
Huh...
Baru aja dari Bandara, habis nemuin bg Wen, mau ke Malang.. katanya
mau ikut tes club disana... yah, gitu deh, kalo kerjaan jadi atlit.
giliran dapat club, hidup senang banget kayaknya.. he he
yang jadi masalah tu yang kayak gini.... lagi gak ada club... ya bisa dibilang jadi pengangguran dunk...
Huh, untung aku dari awal udah mutusin buat gak jadi atlit kayak bg wen... gak kebayang deh, ntar apa aku bisa sesabar dia buat tetap melanjutkan apa yang udah jadi jalan hidupnya.
Ehm.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
TetAp mau jadi guru.. he he... Ntar tetap pengen jadi presiden... standarku tetap belum kuturunin.. he he.. mudah-mudahan itu impian yang realistis.
Toh banyak orang yang maju juga berasal dari mimpi./..
Mimpi yang indah...
yang jadi masalah tu yang kayak gini.... lagi gak ada club... ya bisa dibilang jadi pengangguran dunk...
Huh, untung aku dari awal udah mutusin buat gak jadi atlit kayak bg wen... gak kebayang deh, ntar apa aku bisa sesabar dia buat tetap melanjutkan apa yang udah jadi jalan hidupnya.
Ehm.,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
TetAp mau jadi guru.. he he... Ntar tetap pengen jadi presiden... standarku tetap belum kuturunin.. he he.. mudah-mudahan itu impian yang realistis.
Toh banyak orang yang maju juga berasal dari mimpi./..
Mimpi yang indah...
Selasa, 26 Mei 2009
Aku dan Hujan
Aku ingat hujan
Kata-kata pertama yang ku ubah mencoba makna
Tanpa pengakuan dunia tuk berbangga
Hingga terbuang tanpa ku ingat apa saja kata
Hujan pertama yang ku katakan anugrah
Lalu aku bertanya apa yang diberikanNya
Tak tahu
Atau memang tak semestinya mencoba aku
Aku ingat
Lalu tak ingat
Hanya kata hujan dan anugrah
Mestinya itu menjadi sesuatu yang berharga
Kekerdilan saja
Pantasnya akulah yang jadi Raja
Yah... Akulah yang harus berkuasa
Bukan terhina tercampak dalam kata
Mereka kan berbayar nyawa atas tawanya
Aku ingat
Lalu tak mengingat
Seharusnya tawa sanjungan yang pantas
Ku terima
Kata-kata pertama yang ku ubah mencoba makna
Tanpa pengakuan dunia tuk berbangga
Hingga terbuang tanpa ku ingat apa saja kata
Hujan pertama yang ku katakan anugrah
Lalu aku bertanya apa yang diberikanNya
Tak tahu
Atau memang tak semestinya mencoba aku
Aku ingat
Lalu tak ingat
Hanya kata hujan dan anugrah
Mestinya itu menjadi sesuatu yang berharga
Kekerdilan saja
Pantasnya akulah yang jadi Raja
Yah... Akulah yang harus berkuasa
Bukan terhina tercampak dalam kata
Mereka kan berbayar nyawa atas tawanya
Aku ingat
Lalu tak mengingat
Seharusnya tawa sanjungan yang pantas
Ku terima
Sabtu, 23 Mei 2009
Terima Kasih (Dari Lelaku Untuk Kartini)
Terima kasih;
Untuk pengorbananmu membuka mata ini
Dari pandangan semu
Ternyata tanpa bunga taman tak akan pernah menjadi indah
Tanpa kelembutan, kekasaran tak akan mampu menemukan maknanya
Terima kasih;
Telah menunjukkan arti itu
Walau akhirnya dominasi padaku hanya jadi sejarah
di matamu.
Terima kasih;
Telah menunjukkan dirimu,
dalam setiap keangkuhanku
keikhlasanmu dalam menemaniku,
dengan berdiri di sampingku
Selalu akan menjadi bukti,
Tak pernah ada perbedaan dalam hati kita.
Dan teruslah untuk itu,
Selalu membuktikan padaku
Kau berhak untuk itu
Untuk pengorbananmu membuka mata ini
Dari pandangan semu
Ternyata tanpa bunga taman tak akan pernah menjadi indah
Tanpa kelembutan, kekasaran tak akan mampu menemukan maknanya
Terima kasih;
Telah menunjukkan arti itu
Walau akhirnya dominasi padaku hanya jadi sejarah
di matamu.
Terima kasih;
Telah menunjukkan dirimu,
dalam setiap keangkuhanku
keikhlasanmu dalam menemaniku,
dengan berdiri di sampingku
Selalu akan menjadi bukti,
Tak pernah ada perbedaan dalam hati kita.
Dan teruslah untuk itu,
Selalu membuktikan padaku
Kau berhak untuk itu
KUTUKAN
Seharusnya.…
tapi tidak, ….
Semestinya….
tapi bukan, .…
Sepantasnya….
tapi yang terbaik, .…
Lalu matilah saja,
Dan kuburkan semua bahagiamu jadi sejarah
Lalu matilah saja
Bawa dukamu itu sampai ajalmu
Lalu matilah saja
Jika hanya itu yang jadi nyawa hidupmu
tapi tidak, ….
Semestinya….
tapi bukan, .…
Sepantasnya….
tapi yang terbaik, .…
Lalu matilah saja,
Dan kuburkan semua bahagiamu jadi sejarah
Lalu matilah saja
Bawa dukamu itu sampai ajalmu
Lalu matilah saja
Jika hanya itu yang jadi nyawa hidupmu
Kata Pilihan Kami
Kami adalah ruang yang jauh
Dilanda gelap dirundung malang
Tersisih dari setiap kenyataan indah
Lalu tergenang oleh ketidak percayaan
Salahkah lalu kami berputus asa?
Tidak percaya dengan harapan yang dibawa
Ya… kamilah golongan yang akan berjuang tanpa lambang
Kami adalah ruang kosong yang penuh dengan kejenuhan kehidupan
Lelah dibohongi, tak sudi lagi kami
Cukup semuanya…
Kami tak butuh sebuah pengakuan
Kami adalah jejak yang kan melekat dengan angin
Yang membuatnya ada
Kami adalah kebencian yang tersimpan sejak kebohongan dibanggakan
Kami adalah pembangkang harapan
Sejak adanya kami berdiri
Larilah jalan yang tak membuat kami berdaya
Kami bukan pecundang yang kan menyerah pada keadaan
Kami pejuang meski tak akan membanggakan kalian
Kami berjuang dengan keyakinan dan harapan pada keadilan
Saatnya tiba
Kami yang akan membuat harapan palsu kalian jadi kenyataan.
Dilanda gelap dirundung malang
Tersisih dari setiap kenyataan indah
Lalu tergenang oleh ketidak percayaan
Salahkah lalu kami berputus asa?
Tidak percaya dengan harapan yang dibawa
Ya… kamilah golongan yang akan berjuang tanpa lambang
Kami adalah ruang kosong yang penuh dengan kejenuhan kehidupan
Lelah dibohongi, tak sudi lagi kami
Cukup semuanya…
Kami tak butuh sebuah pengakuan
Kami adalah jejak yang kan melekat dengan angin
Yang membuatnya ada
Kami adalah kebencian yang tersimpan sejak kebohongan dibanggakan
Kami adalah pembangkang harapan
Sejak adanya kami berdiri
Larilah jalan yang tak membuat kami berdaya
Kami bukan pecundang yang kan menyerah pada keadaan
Kami pejuang meski tak akan membanggakan kalian
Kami berjuang dengan keyakinan dan harapan pada keadilan
Saatnya tiba
Kami yang akan membuat harapan palsu kalian jadi kenyataan.
Minggu, 26 April 2009
Tanpa Judul
Mungkin setelah ini akan berbeda
Mungkin cerita ini tak akan ada kelanjutannya
Mungkin tawaku akan menambah kesedihanku
Mungkin kebahagiaanku akan mengantarkanku pada kehancuranku
Mungkin senyumanmu akan menjadi tusukan pisau pada hatiku
Mungkin genggaman auramu akan melemparku pada kutukan kehampaan hasratku
Lalu semua kemungkinan lainnya mulai berputar
memenuhi otakku dan membuat sebuah sistem baru
Menjadi sebuah stimulus yang mengubah paradigma kesempatan
dan keinginan,
menjadi sejenis angan-angan yang tak kesampaian
Tapi tak berlalu,
melainkan melukis dirimu dalam ingatanku
Sampai terasa tertipu dalam jejak-jejak ragu dan rapuh
Lalu saatnya tiba aku kan berhenti mengeluh
Ku yakin kan datang ketika senymku yang mengikat kebahagiaan itu
dengan berterus terang
Padamu,
tanpa sadar telah kusandarkan
harapan-harapan indahku...
Denganmu,
kuharapkan terjadi ulasan ceruita indah untukku
Sampai jenuh kan jenuh membayangi langkahku
Sampai genggaman itu tak mau lagi mencengkram jiwaku
Mungkin cerita ini tak akan ada kelanjutannya
Mungkin tawaku akan menambah kesedihanku
Mungkin kebahagiaanku akan mengantarkanku pada kehancuranku
Mungkin senyumanmu akan menjadi tusukan pisau pada hatiku
Mungkin genggaman auramu akan melemparku pada kutukan kehampaan hasratku
Lalu semua kemungkinan lainnya mulai berputar
memenuhi otakku dan membuat sebuah sistem baru
Menjadi sebuah stimulus yang mengubah paradigma kesempatan
dan keinginan,
menjadi sejenis angan-angan yang tak kesampaian
Tapi tak berlalu,
melainkan melukis dirimu dalam ingatanku
Sampai terasa tertipu dalam jejak-jejak ragu dan rapuh
Lalu saatnya tiba aku kan berhenti mengeluh
Ku yakin kan datang ketika senymku yang mengikat kebahagiaan itu
dengan berterus terang
Padamu,
tanpa sadar telah kusandarkan
harapan-harapan indahku...
Denganmu,
kuharapkan terjadi ulasan ceruita indah untukku
Sampai jenuh kan jenuh membayangi langkahku
Sampai genggaman itu tak mau lagi mencengkram jiwaku
Selasa, 31 Maret 2009
Adakah kita
Kesal banget. Hp dan dompet ilang semua. Mana baru ngambil di
ATM juga. Aduh... bulan ini aku mesti full hemat untuk mengganti seua
yang udah hilang tadi. gara-gara kebiasaan buruk aku juga sih. Kalau
suka lupa ekstrem banget.
Ni
kejadiannya hari minggu kemarin. Sebelumnya tuh hari sabtu aku ke depok,
biasalah, kalau lagi jenuh, aku emenk biasa ngabur kesana. entah cuma
mau main atau cuma jlan-jalan aja. Ni juga karena udah lebih satu bulan
aku mendekam di kampus (atau kegiatan yang berhubungan dengan kuliah)
terus. Entah itu pelaksanaan program PKM. atau untuk jagain LKM. yah
gitu lah. intinya hari itu aku udah mutusin buat ke Panti di depok.
sebelum
kesana aku sempet ke ATM dulu, karna emang duit jatah aku bulan ini
udah habis banyak buat keperluan kuliah. Tapi cua ngambil setegah dari
jatah bulan depan, takut belanja aku di sana jadi ekstrem juga karena
banyak megang duit. Sebelum ke sana aku juga udah sms Robi buat tanyain
apa ada orang di panti.
Katanya
sih ada, jadi berngkatlah daku ke sana. Tahunya malah gak ada
siapa-siapa di panti. ya udah, dari pada cuma gak ada hasil ke depok,
jadi aku pergi aja ke detoS. DI sana aku ke toko buku. Pas banget, lagi
ada diskon 15% buku-bukunya. Jadi sempat beli 2 buku waktu di sana.
waktu di sana, ada telpon dari bg Ikhsan kalau ada titipan dari ortu aku
ma dia di pulo gadung. Yah jadi magrib itu aku ke sana dari belanjanya.
Intinya malam minggu itu aku nginap di pulo gadung. Seru juga. sepet main PS pula malamya. karna udah lama juga tuh gak main.
Pulangnya
dari pulo gadung aku gak langsung ke kos an, tapi ke blok M dulu.
niatnya sih pengen ngambil sisa setengah dari jatah bulanan aku, untuk
di tabung ke bank besoknya lagi. Ya gitudeh... Nyampai kos an aku udah
magrib, So aku langsung berangkat mandi donk, karena emank niatnya mau
langsung sholat... Mumpung lagi ingat....
disinilah musibah itu datang!!!!
Aku
lupa buat ngunci pintu kamar... Dan hasilnya, ketika aku udah selesai
mandi, HP yang lagi di cas di kamar m dompet yang aku taruh di laci,
HILANG!!!
Gawat, aku langsung panik gitu, ya iyalah, udah dua kali kehilangan bakalan berabe tuh....
dan hasilnya selama bulan ini hampir bisa dipastikan aku akan jadi gelandangan yang kekurangan uang jatah bulanan. he he....
Help Me............
dan hasilnya selama bulan ini hampir bisa dipastikan aku akan jadi gelandangan yang kekurangan uang jatah bulanan. he he....
Help Me............
Kamis, 26 Maret 2009
Sejak
Sejak lama aku bergurau
Bukan tapi berbohong; karna tak mengerti
Aku tetap tak mampu mengatakan padamu
Aku bercanda. Kemudian terlihat nyata
Ini katanya aku tak mengerti
dengan susah susah diketahui
dengan payah berkata
dalam kepalsuan
Aku tak mengerti
sejak kapan
sejak sebelumnya
sejak kau percaya
sejak itu pula kau lihat; percaya padaku
padahal aku tidak.
percaya padaku sendiri
Bukan tapi berbohong; karna tak mengerti
Aku tetap tak mampu mengatakan padamu
Aku bercanda. Kemudian terlihat nyata
Ini katanya aku tak mengerti
dengan susah susah diketahui
dengan payah berkata
dalam kepalsuan
Aku tak mengerti
sejak kapan
sejak sebelumnya
sejak kau percaya
sejak itu pula kau lihat; percaya padaku
padahal aku tidak.
percaya padaku sendiri
Senin, 23 Februari 2009
inilah aku
aku mulai tertinggal, dalam segala kelelahan yang ada antara dunia. aku berjalan mencari jalan. tanpa kelelaan yang ada. kini aku masih tetap berdiri sendiri. dimana yang lainnya? aku tak tahu...
aku mulai mengerti arti kesepian itu...
tapi apa benar aku yang tertinggal?
atau malah aku yang terlanjur jauh melangkah meninggalkan semua? aku tak tahu. aku hanya mencoba menjalani seolah semuanya biasa saja. bukankah itu bukan masalah?
hanya mencoba mencari arti kedudukanku saat ini... hanya dengan kesendirian yang berdiri disini...
Serapah Sampah
mulailah berbicara,
tentang semua serapah sampah yang merampung.
dari segala genangannya...
tanpa cukup alasan tuk berhenti.
teruslah bercerita....
tentang kekalahan yang ada di depan mata
dengan perjanjian semu remuk di angan,
teruslah berjanji palsu itu!
berikan setiap jemu jadi tumpuan jenuh, sampai redup teruslah mengeluh.
unek bukan tuk dipajang dalam jiwa saja,
marilah berbicara
tentang semua kekalahan yang ada...
teruslah mengisi lubang harapan dengan benci dan caci
Selasa, 20 Januari 2009
I see u
aku melihat kelaparan
aku mendengar suara tangisan
bangsaku begitu lelah atas nasibnya
sampai kapan?
adakah akhir dari setiap derita ini?
aku melihatmu saudaraku..
aku akan selalu di sampingmu
tenanglah
akan selalu ada langkah yang kan berjalan bersamamu
menuntut apa yang seharusnya kau dapatkan
di negeri ini
negeri kita sendiri
kita jangan pernah menjadi benalu di rumah kita sendiri...
aku mendengar suara tangisan
bangsaku begitu lelah atas nasibnya
sampai kapan?
adakah akhir dari setiap derita ini?
aku melihatmu saudaraku..
aku akan selalu di sampingmu
tenanglah
akan selalu ada langkah yang kan berjalan bersamamu
menuntut apa yang seharusnya kau dapatkan
di negeri ini
negeri kita sendiri
kita jangan pernah menjadi benalu di rumah kita sendiri...
Langganan:
Postingan (Atom)