Halaman

Sabtu, 20 Oktober 2012

Perjalanan Sang Detektif Swasta

Entah ini novel keberapa yang telah ku baca dalam hidupku, namun yang pasti adalah novel kedua di Cilegon ini. Novel yang dibeli ama dedek di Senayan waktu ada pameran ini menceritakan seorang detektif swasta, bukan detektif dalam artian sebenarnya karena dia bekerja pada agen detektif, yang pemimpinnya justru bekerja dengan kejahatan. Meskipun itu ketahuan di akhir-akhir ceritanya. Buku yang menarik, menggelitik, dan jujur terjemahan Indonesia sangat out of the box. Luar binasa dari pemilihan katanya yang fulgar.


Novel ini berawal dari Lionel yang mengidap sindrom  Tourette (sindrom yang membuatnya tidak bisa mengontrol kata-katanya) dan tiga orang temannya yang menjadi anak buah Frank Minna yang mendirikan agen detektif swasta namun berkedokkan tempat penyewaan mobil. Kemudian dalam suatu pengintaian Frank Minna terbunuh, dan disinilah ceritanya bermulai.
Secara keseluruhan ceritanya sangat menarik, namun gue juga agak terganggu dengan bahasa-bahasa terjemahannya yang agak sedikit gak umum, seperti kata dancuk dan kata-kata lainnya. Namun selain itu, ceritanya sangat menarik, dan akhir yang tidak biasa dan bisa dibilang agak mengecewakan. Dimana kita pasti ingin organisasi penjahat yang hancur atau bubar, namun dalam cerita ini hanya bertahan sampai Lionel mendapatkan informasi tentang mantan bos nya yang tewas, termasuk kenapa dia dibunuh serta kehidupan Frank dengan kakaknya Gerard yang menjadi Rossi, sejenis pemimpin tertinggi dalam suatu aliran Budhistme.
Tokoh Lionel sendiri yang digambarkan sebagai orang yang memiliki kesulitan mengontrol ucapannya yang suka nyeletuk dan tangannya yang bergerak, dorongan implusif sehingga dia secara tidak sadar melakukan itu semua.
Secara keseluruhan gue kasih nilai 8 untuk novel ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar