Halaman

Minggu, 13 Februari 2011

Dalam Kenyataan

dalam kenyataan, pagi ini aku tersadar
bukan aku,
bukan aku,
masih saja bukan aku ternyata.
mungkin saja karna aku yang berusaha untuk mempercepat proses itu, mungkin saja aku yang terlalu memaksakan kehendak dalam pemikiranku sendiri. meski ternyata aku sama sekali tidak pernah memaksakan apapun kepadanya. meski ternyata aku masih saja berusaha untuk melapangkan dada ini. berharap ia kan bisa tuk melihat satu keinginan, harapan, ketidak logisan dari suatu ketulusan yang coba tuk ku sandarkan pada kehadirannya di hidupku.
mencoba memahami, mencari celah apa yang bisa ku masuki dalam hidupnya, celah yang bisa tuk dia sandarkan padaku. berhasil memang, aku tahu ada satu ruang yang telah ku masuki, meski aku tahu ruang itu bukan ruang yang ku harapkan, ruang berbeda dari harapanku.
tanp ku sadari, aku mengawasinya dalam lingkup dunia maya, mengawasi seseorang yang bahkan aku tidak tahu apa dia mengikhlaskan semua itu, meski dia telah pernah berkata "aku cuma tanya aja ma kamu". semua itu bukanlah hal yang bisa untuk dijadikan standar dia tidak keberatan dengan kehadiranku, bahkan sepertinya menikmati.
dan karna itu juga, aku mengetahui apa yang saat ini tengah dia rasakan, dan oleh ketahuan itu, aku sakit.
Iya, bukan aku orang yang dia harapkan, jelas orang lain yang dia rindukan. aku tak mungkin bisa marah, karna aku tahu bukan kesalahannya. bukan tentang cinta tak pernah salah, tapi karna dia memang tak pernah mengenalku, tak pernah merasakan kehadiranku.
dan pagi ini, sangat ingin aku menyerah dengan semua harapan ini. aku telah terbiasa melalui semuanya dengan mudah. aku tidak terlalu biasa untuk melakukan sesuatu yang tidak pasti, meski mencintainya adalah sesuatu yang tidak pasti yang dari awal telah ku sadari.
aku menyerah karna alasan yang sederhana, karna dia tidak mengaitkanku pada suatu yang sederhana pula. dan karena kesederhanaan itu untuk kesekian kalinya aku merasa kecewa dengan semua ini.
aku kecewa karna aku bukanlah bagian hidupnya.
aku kecewa, meski tak sesakit saat seseorang pernah meninggalkanku dulu, aku kecewa karna aku tau aku telah mencintai seseorang yang tidak merasakan hal yang sama.
cinta yang bertepuk sebelah tangan, memang sungguh menyakitkan...
sungguh menyakitkan...
13 februari 2011