Halaman

Selasa, 09 Agustus 2011

Surat untuk Dedek

rasanya sangat menakutkan
perasaan ini. sangat menakutkan
ketakutan yang sangat akan suatu kehilangan...
mungkin ini berlebihan.. yah
tentunya ini memang hal yang terlalu berlebihan
efek trauma masa sebelumnya? mungkin
aku takut.. takut akan kemarahan yang tak bisa ku bendung darimu sayang...
aku takut kau marah lalu melampiaskan kemarahanmu dengan berbagai cara agar bisa lepas dariku
aku takut akan perubahan yang ku rasa dari sikapmu kemaren, dan ketika kau berkata bahwa rasa bete itu telah membaik
tapi masih tetap ku rasakan perbedaan itu sayang
iya sayang...
meski kau berkata bahwa kau masih akan tetap disampingku, tapi masih belum bisa ku tepis rasa takutku



takut akan kehilanganmu
takut kau akan pergi meninggalkanku
rasa takut, karena aku selalu membiarkan rasa sayangku kepadamu untuk menguasaiku
karena aku selalu membiarkan namamu tuk menjadi prioritas hati dan hidupku



yah ku akui ada saatnya ketika saat2 seperti hari kemarin itu ada, saat aku tengah disibukkan untuk urusan di luar kita dan kau yang menjadi korban dari kebodohanku
tapi sungguh sayang, tak ada sedikitpun, tak sedikitpun aku bermaksud untuk seperti itu
tak mungkin secuilpun terbersit dibenakku untuk menyakiti perasaanmu sayang

aku sayang kamu....
aku sayang kamu....

Ku harap segera semuanya kan kembali seperti biasanya...
Dedek, aku minta maaf...
aku sayang kamu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar