Halaman

Minggu, 14 April 2013

Masih aja UN

Uda lama rasanya gak update tentang gosip-gosip pendidikan, selain mengenai kurikulum 2013 yang kembali memuculkan perdebatan. Eh, waktu buka jejaring sosial, banyak yang bikin status mengenai UN, uda mau UN aja ternyata. Ingat tentang UN, jadi ingat buku lama yang pernah dibaca. Gak lama-lama juga sebenarnya, dan yang uda dibaca juga kurang lebih sama dengan apa yang selama ini sering diungkapkan. Bagaimana UN seharusnya tidak dijadikan tolak ukur untuk melihat bagaimana kualitas seseorang. Memang benar dibutuhkan ujian untuk memantau kemampuan seseorang, namun ketika ada 2 orang lulusan dari jurusan, universitas yang sama. dengan satu orang yang mendapatkan IPK 4 dan yang lainnya mendapatkan pas-pas an. Bilanglah standar perusahaannya 2,75. Siapa yang bisa menjamin bahwa yang IPK 4 akan memiliki karir yang melejit, kemampuan luar biasa, dan menyelesaikan pekerjaann yang diberikan kepadanya dengan sebaik mungkin?
Rasanya juga banyak orang yang mengetahui jawabannya. Terutama orang-orang "besar" yang merumuskan sistem pendidikan di bangsa ini. Sistem memang untuk mempermudah kerja manusianya, tapi juga bukan berarti dengan mudahnya menganggap manusia sama rata dengan standar yang mereka pikirkan.
Dan jujur saja, begitu tahu masih ada UN, rasanya sedikit kecewa. Karna meskipun sudah ada 20 paket soal yang berbeda, seharusnya mereka tahu bahwa pemuda kita bukanlah orang yang mudah menyerah.
Menurutku lebih baik, berikanlah standar kompetensi kepada guru, biar mereka berfungsi dengan memberikan soal. Perketat pengawasan disana. Dibandingkan kemudian kita harus kembali menerima kenyataan ketika ada guru yang membocorkan soal. Justru semakin memperlihatkan betapa belum siapnya pendidikan kita.
Untuk maju, kenapa harus terpaku?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar