Berbicara mengenai target, berarti berbicara mengenai tujuanku. Goal
Target. aku gak bakal mengutip istilah, definisi mengenai hal ini. aku
hanya ingin bercerita, bukan bercerita hal yang telah ku lakukan, aku
ingin bercerita mengenai keadaan yang ingin ku dapatkan.
Tujuanku
apa tujuanku?
tiba-tiba
seakan tersadar atas diri ini, merehatkan otak dari kepenatan mencari
inspirasi skripsi yang menguras otak, meski tak benar-benar terkuras,
karena kenyataannya aku sama sekali tidak memfokuskan diriku disini.
jam
di laptopku sudah menunjuk angkat 12.38. bukan, ini bukan siang hari.
ini dini hari di kota sepi ini, jakarta di rumah kontrakanku.
Instrumen
tak kunjung usai, padahal minggu ini sudah harus disetor ke dosen
pembimbing, minggu selanjutnya sudah harus diujikan. dan perjalanan
skripsiku mungkin akan ditentukan dari instrumen ini.
Instrumen tanpa bimbingan, bimbingan dari orang yang seharusnya dan berkompeten untuk membimbing.
aku
hanya membeli buku, membaca sekilas apa yang aku perlukan,
mempermainkan kumpulan kata, mengolahnya sebisaku, dan menjadikannya
instrumen sesuai kapasitasku. tanpa dasar yang ku pahami, tanpa ada yang
bisa membuatku paham. mungkin bukan tanpa, tapi belum mampu ku jumpai
orang itu. sampai hari ini.
ah, terasa rumit sekali, untuk skripsi
ini. mulai menekan otakku. padahal aku masih harus berkutat dengan PPL
dan seminar PKL yang masih belum rampung.
maka untuk menyegarkan optimisku, biarkan aku berandai-andai hal yang indah.
Kuliah Selesai
Terasa
indah sekali bila memang mampu ku rampungkan perkuliahan ini,
perkuliahan yang selama 3 tahun lebih ini ku jalani. tapi ku rasa masih
jauh kompetensi yang ku dapatkan, dan seharusnya ku dapatkan selama
disini.
indah, karena mulai ku rasa kejenuhan atas kuliahku in,
bukan karena jenuh atas rutinitasku, aku justru senang, karena dari
tugas yang kadang tidak seberapa, banyak kelonggaran yang ku dapati.
namun
aku jenuh pada kenyataan, bahwa aku masih menjadi beban untuk
keluargaku. aku tak akan bertanya berapa banyak materi yang telah
dikeluarkan untukku selama disini. hitung saja perbulan yang ku
keluarkan adalah 1juta. 3 tahunku berarti 36 juta. tambahlah biaya
persemesterku, hitunglah waktu pertama kali masuk kuliahku. banyak,
sangat banyak untuk orang-orang seperti keluargaku.
dan aku jenuh,
jenuh menjadi beban. aku juga ingin menanggung. menanggung kabahagiaan
dan kebanggaan keluarga terutama kedua orang tuaku.
aku ingin segera meninggalkan kampus ini dengan predikat sebagai sarjana, agar bisa ku dapati kemudahan untuk jalan itu.
aku
tahu setelah itu aku masih memikirkan harus kerja apa. aku tahu itu
adalah mozaik yang penting dan mungkin kan menjadi sandungan baru
untukku. tapi minimal satu mozaik tlah rampung. biarkan waktu membawaku
ke jenjang selanjutnya.
Telpon Ibu
tadi
ibu menelpon, seperti biasa, bertukar cerita mengenai keadaan disana
dan diriku disini, banyak hal yang dibicarakan, namun salah satu hal
yang paling ku ingat, ketika membicarakan hubunaganku dengan seseorang
spesial bernama Nurul Ika Fauziah, dan mengenai pekerjaan yang mungkin
ku dapati nanti.
ibu berkata "kumpulkan saja uang untuk resepsi pernikahan"
"aku gak mau resepsi yang besar, masih banyak target yang ingin ku capai" jawabku
"memang apa targetmu?" ibu bertanya lagi
apa targetku?
hal yang masih dan slalu menjadi targetku adalah:
umak
dan papa masih belum haji, dan aku ingin memberangkatkan mereka haji,
meski mungkin tak terkumpul semua dari target waktu pribadiku dan dedek
untuk mensahkan hubungan kami, maka aku ingin terkumpul minima setengah
dari seluruh dana yang ada.
maski ibu berkata saat ini saja biaya
haji sekitar 30 juta perorang. maka tentunya di sisa 4 tahun ini
terdapat 48 bulan yang ada. anggaplah tersisa 40 bulan bersih untukku
mengumpulkan persediaan.
bila mampu ku tabungkan 1juta dari
pendapatanku untuk hal tersebut. di tahun 2015, sesuai dengan tergetku
untuk menikah, maka tlah rampung sekitar 50% dari biaya seluruhnya untuk
berhaji.
dan bukankah aku masih punya kedua abang, siapa tahu
mereka juga mempunyai niat yang sama sepertiku, maka akan semakin lancar
jalan orang tuaku untuk ke tanah suci.
itu adalah target utamaku, tentu saja. selain untuk menikah di tahun tersebut.
dan
semuanya masih berputar di materi. aku gak akan munafik, saat ini aku
masih harus mengais materi kemanapun bisa ku cari sebanyak mungkin.
karena semakin mudah aku mencarinya, semakin banyak yang ku kumpulkan,
tentunya akan semakin mudah jalan mencapai tujuanku.
Aku
tahu Tuhan Maha Pemberi Jalan bagi orang-orag yang mau berusaha. maka
Tuhan, permudahkanlah jalanku. perkuatkan keteguhan hatiku, untukku
mampu menjalani semua ini.
permudahkanlah jalanku untuk membahagiakan orang tua ku dengan cara yang ingin ku tempuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar